Sidoarjo - Kereta api Pandalungan relasi Gambir-Surabaya-Jember mengalami anjlok di emplasemen Stasiun Tanggulangin, Sidoarjo, pada Minggu (14/1) pagi. Kejadian ini menyebabkan perubahan pola perjalanan dan pembatalan tiket bagi ratusan penumpang.
Insiden anjlok terjadi pukul 07.57 WIB hanya beberapa ratus meter dari Stasiun Tanggulangin. Meskipun tidak ada laporan korban luka atau jiwa, kejadian ini sempat menimbulkan kepanikan di antara penumpang.
Setelah dievakuasi, Daop 8 Surabaya menyediakan bus dari Stasiun Bangil dan Stasiun Sidoarjo untuk mengantar penumpang ke stasiun berikutnya. "Diantarkan bus dari Stasiun Bangil akan menuju Stasiun Surabaya, Mojokerto, sementara bus dari Stasiun Sidoarjo akan menuju Stasiun Bangil, Pasuruan, Probolinggo, Klakah, dan Jember," jelas Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif.
Sebagai kompensasi atas keterlambatan dan ketidaknyamanan yang dialami penumpang, KAI memberikan layanan pemulihan berupa minuman, makanan ringan hingga makanan berat, serta pembatalan perjalanan 100% bagi penumpang yang terdampak.
Proses evakuasi melibatkan Tim Penolong dari berbagai depo, termasuk Depo Sidotopo, Depo Surabaya Pasarturi, dan Depo Malang. Kereta crane dari Stasiun Solo juga dikerahkan untuk membantu evakuasi gerbong penumpang.
"Segala proses penyebab kejadian kereta api anjlok ini nanti akan dilaporkan oleh pihak yang terkait. Ini KNKT akan menerjunkan tim segera setelah ada kejadian ini, kita tunggu saja hasilnya dari sana," ujar Luqman Arif, mengenai penyelidikan penyebab kecelakaan yang akan dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Akibat anjloknya KA Pandalungan, ada 6 perjalanan KA lain yang terdampak, harus diubah jalur atau dibatalkan. Hingga Minggu sore, sebanyak 933 orang di lingkungan Daop 8 Surabaya membatalkan tiket perjalanan KA.
"Rincian pembatalan tiket dari Stasiun Bangil 28 pelanggan, Stasiun Malang 126 pelanggan, Stasiun Mojokerto 76 pelanggan, Stasiun Surabaya Pasar Turi 34 pelanggan, Stasiun Sidoarjo 154 pelanggan, Stasiun Surabaya Gubeng 394 pelanggan, dan Stasiun Wonokromo 121 pelanggan,"