Ngawi - Bus rombongan studi kampus SMAN 1 Sidoarjo, yang mengalami kecelakaan dan terguling di Tol Ngawi, KM 577 A Solo-Surabaya, telah berhasil dievakuasi. Pihak Jasamarga, Satlantas Polres Ngawi, dan PJR Polda Jatim bersatu untuk mengevakuasi bus tersebut.
"Alhamdulillah bus sudah berhasil dievakuasi pihak manajemen bus bersama Satlantas dan PJR," ujar Kasat Lantas Polres Ngawi AKP M Sapari.
Evakuasi dilakukan menggunakan alat berat yang didatangkan dari Solo untuk mempermudah pengangkatan bus. Proses evakuasi berlangsung sekitar 3 jam, dimulai pukul 13.00 WIB hingga 14.00 WIB.
Setelah berhasil dievakuasi, bus ditempatkan di Pos Polisi Banyakan. "Bus kita taruh di tempat penyimpanan barang bukti laka di Pos Banyakan, termasuk truk yang kecelakaan sebelumnya," papar Sapari.
Warga sekitar yang tengah bekerja di sawah menyaksikan bus yang tergeletak miring di dekat area persawahan. "Melihat bus ini di sela ke sawah," ucap Yatiran, petani setempat.
Su'udi, pengurus Armada Bus Pratama Putra, menyampaikan bahwa pihak perusahaan bus akan bertanggung jawab atas musibah kecelakaan. "Kita akan tanggung jawab atas musibah ini, semua kita handle," papar Su'udi.
Kejadian tersebut terjadi saat iring-iringan 10 bus membawa siswa Kelas 12 SMAN 1 Sidoarjo dalam perjalanan pulang usai studi kampus di Yogyakarta. Bus maut warna hijau bernopol W 7473 UP terguling di tepi tol, menyebabkan 48 orang di dalamnya, terdiri dari 44 siswa, 2 guru, dan 2 kru bus.
Sopir bus nomor 6, Yulianto (62), menyampaikan bahwa kecelakaan terjadi saat bus melaju dengan kecepatan 100 km/jam. Bus menabrak bak truk yang muatannya, rambutan, terguling di badan jalan tol, dan akhirnya keluar tol.
Meskipun kejadian tragis ini telah dievakuasi, investigasi lebih lanjut akan dilakukan untuk memahami penyebab pasti kecelakaan ini dan mencegah kejadian serupa di masa depan.