## Pengeroyokan Terhadap Santri Ponpes di Sidoarjo, Pengurus Ponpes Minta Keadilan
Sidoarjo - Konvoi perguruan silat di Sidoarjo belakangan ini semakin meresahkan warga. Kejadian memilukan terjadi saat seorang santri Ponpes Al Khoziny, Buduran, menjadi korban pengeroyokan dalam konvoi perguruan silat di Jalan Raya Tebel, Kecamatan Gedangan pada Selasa (16/1) dini hari.
Hendrik (18), antri Ponpes Al Khoziny, mengalami pengeroyokan yang menyebabkan sejumlah luka serius. Akibat kejadian ini, Hendrik harus dilarikan ke RSUD Sidoarjo dan masih menjalani perawatan hingga kini.
Syafik, pengurus Ponpes Al Khoziny, membenarkan peristiwa pengeroyokan yang dialami oleh salah satu santrinya. Kronologi kejadian masih belum pasti, namun informasi awal menyebutkan bahwa Hendrik keluar dengan mengenakan kaus Pagar Nusa (perguruan silat) dan ditemukan tak sadarkan diri di pinggir jalan.
"Korban merupakan santri asal Bangka Belitung. Ini nanti akan diadakan rembukan dengan petinggi dari perguruan silat untuk membahas hal itu," ungkap Syafik. "Kami sudah laporkan kejadian ini ke polisi. Kami minta pelaku diusut dan diadili. Kami harap kejadian ini jangan terulang lagi."
Kepala IGD RSUD Sidoarjo, dr Ivan Setiyawan, menjelaskan bahwa Hendrik mengalami cedera otak ringan dan memar di kepala akibat pukulan dan hantaman benda tumpul. "Korban sudah sadar, ada luka terbuka di kepala dan (sudah) dijahit, tapi akan dilakukan rawat inap," jelas Ivan.
Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Agus Sobarnapraja, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan pengeroyokan tersebut. "Saat ini dalam penanganan dan penyelidikan, Unit Resmob Satreskrim," tandas Agus.
Pengurus Ponpes Al Khoziny dan keluarga Hendrik berharap agar pelaku segera ditangkap dan diadili. Kejadian ini menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat, dan warga berharap agar aksi-aksi kekerasan semacam ini tidak terulang di masa mendatang.