Mojokerto, 2 Januari 2024 - Tahun baru tidak selalu membawa kebahagiaan bagi sejumlah siswa di SDN (Sekolah Dasar Negeri) di Mojokerto. Kejadian tidak menyenangkan menimpa puluhan siswa di sekolah tersebut ketika salah satu ruang kelas mengalami kerusakan serius, memaksa mereka untuk pindah ke kelas lain.
Peristiwa ini terjadi pada pagi hari saat para siswa bersiap-siap untuk memulai tahun ajaran baru setelah libur panjang. Siswa-siswa yang semula penuh semangat menyambut masa depan akademis baru, mendapati kenyataan yang sulit dipercaya ketika mengetahui bahwa ruang kelas mereka, tempat mereka belajar selama beberapa tahun terakhir, mengalami kerusakan parah.
Menurut sumber di sekolah, kejadian ini terjadi ketika seorang petugas kebersihan menemukan bagian atap ruang kelas tersebut mulai bocor. Tanpa diduga, atap ruangan itu tidak mampu menahan beban air hujan yang cukup deras, dan pada akhirnya, ruangan tersebut ambruk dengan sendirinya.
Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini karena kejadian itu terjadi sebelum para siswa tiba di sekolah. Namun, kejadian tersebut menyisakan kerugian signifikan, terutama bagi siswa kelas tersebut yang sekarang harus menyesuaikan diri dengan ruang kelas baru dan lingkungan belajar yang berbeda.
"Kami merasa sangat sedih dan terkejut dengan kejadian ini. Ruang kelas itu sudah menjadi rumah kedua bagi anak-anak kami," ujar Ibu Siti, salah satu orang tua murid. "Kami berharap pihak sekolah segera menangani masalah ini dan memberikan solusi terbaik untuk anak-anak kami."
Pihak sekolah telah melakukan langkah-langkah darurat dengan segera memindahkan siswa ke ruang kelas lain yang masih dalam kondisi baik. Namun, proses adaptasi ini tidaklah mudah bagi anak-anak yang sudah terbiasa dengan lingkungan kelas sebelumnya.
Kepala Sekolah SDN Mojokerto, Bapak Ahmad, menyampaikan permintaan maaf kepada orang tua dan siswa atas ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh kejadian ini. "Kami berkomitmen untuk segera memperbaiki ruangan yang rusak dan memastikan bahwa proses belajar mengajar dapat berjalan normal kembali secepat mungkin," ungkap Bapak Ahmad.
Pemerintah daerah setempat juga turut berjanji untuk memberikan dukungan dan bantuan dalam proses perbaikan dan pembangunan kembali ruangan kelas yang rusak. Semoga kejadian ini dapat menjadi momentum untuk peningkatan infrastruktur pendidikan sehingga lingkungan belajar siswa lebih aman dan nyaman.