Mahasiswa dan civitas akademika Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nurul Islam, Mojokerto, bersatu dalam sebuah deklarasi untuk menyatakan dukungan terhadap Pemilu 2024 yang damai dan bermartabat. Deklarasi ini bertujuan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia serta menolak berbagai provokasi dan informasi bohong (hoax) yang dapat mengganggu jalannya pemilu.
Ratusan mahasiswa dan dosen berkumpul di aula Pondok Pesantren Nurul Islam, Desa Jabontegal, Pungging, Mojokerto pada pukul 14.00 WIB untuk membacakan naskah deklarasi. Pernyataan sikap yang dibacakan menegaskan komitmen mereka untuk menyukseskan Pemilu 2024 agar berlangsung aman, damai, dan kondusif.
Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam, KH Ahmad Siddiq, menyampaikan bahwa deklarasi pemilu damai ini penting untuk generasi penerus bangsa agar pemilu dapat berjalan dengan kesejukan dan kearifan. Mereka juga diharapkan dapat menghadapi dunia masyarakat yang penuh dengan kebohongan dengan bijak.
"Sebagai generasi penerus bangsa kita kehendaki supaya pemilu damai bisa berjalan dengan lancar dan penuh kesejukan. Kami juga perlu menyikapi secara arif menuju dunia kemasyarakatan yang penuh dengan kebohongan ini," ungkapnya.
Kiai Siddiq juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta menyukseskan Pemilu 2024 pada tanggal 14 Februari. Dengan semangat positif dan peran aktif, diharapkan pemilu dapat berjalan sesuai asasnya, berlangsung dengan martabat, serta menjadi momen yang lancar dan kondusif.
Selain deklarasi, STAI Nurul Islam juga memberikan edukasi kepada para mahasiswa terkait Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Materi disampaikan langsung oleh KBO Satreskrim Polres Mojokerto, Iptu Selimat. Hal ini bertujuan agar mahasiswa dapat menggunakan media sosial dengan bijak dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi bohong yang dapat merugikan.
"Untuk semua yang memiliki HP hati-hati kalau menggunakan bisa terprovokasi untuk dijadikan bahan kejahatan. Hati-hati untuk kalian jenis - jenis kejahatan online, contohnya dibuat investasi bodong yang merugikan diri sendiri," peringatan Selimat kepada mahasiswa.