Salam 2 Jari Gus Muhdlor di Tengah Dugaan Korupsi Rp 2,7 M Sidoarjo

 


Sidoarjo - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor tiba-tiba menghilang saat KPK melakukan penggeledahan di rumah dinasnya pada Rabu (31/1). Namun, kejutan muncul kemarin ketika Gus Muhdlor tiba di Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo, menyampaikan salam dua jari di depan ribuan massa, pada acara selawatan sekaligus deklarasi dukungan untuk Paslon 02 berjudul 'Nderek Kiai' Prabowo Gibran pada Kamis (1/2).

Dalam acara yang digelar oleh KH Agoes Ali Masyhuri atau Gus Ali, pengasuh Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo, Gus Muhdlor menyuarakan dukungan untuk Paslon 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dengan semangat, dia mengajak santri dan masyarakat yang hadir untuk memilih Prabowo.

"Nderek kiai pilih Pak Prabowo. Menang sekali putaran!" seru Gus Muhdlor sambil mengacungkan dua jari di tengah rintik hujan di antara ribuan massa yang mengenakan kaos bertuliskan 'Prabowo-Gibran Gemoy, Nderek Abah Kyai Ali'.

Acara deklarasi untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran yang diisi dengan selawatan ini mendapatkan perhatian karena diadakan di tengah-tengah pengusutan dugaan korupsi senilai Rp 2,7 miliar di Sidoarjo.

Gus Muhdlor dengan tegas menyampaikan bahwa Capres 02 Prabowo Subianto adalah sosok yang pantas untuk melanjutkan pembangunan di Indonesia setelah Jokowi memimpin selama dua periode.

"Yang bisa melanjutkan, yang merepresentasikan. Yang menggambarkan Jokowi hari ini Pak Prabowo," kata Gus Muhdlor dalam orasinya, Kamis (1/2/2024).

Sehari sebelumnya, saat penyidik KPK datang ke rumah dinasnya, Gus Muhdlor sulit ditemui dan bahkan Wakil Bupati Sidoarjo Subandi tidak mengetahui keberadaannya. Meskipun demikian, apapun langkah politik Gus Muhdlor, KPK tetap akan memeriksanya terkait dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo senilai Rp 2,7 miliar.

Sebagai bagian dari pengusutan, KPK juga akan memanggil saksi lainnya seperti Kepala BPBD Sidoarjo Ari Suryono. Sebelumnya, KPK telah memeriksa 6 orang saksi di Polda Jawa Timur, termasuk ASN Pemda Sidoarjo Sulistiyono, Setya Handaka, Syaiful Rohman, Ninik Sulastri, Heri Sumaeko, dan Asisten Pribadi Bupati/Tenaga Harian Lepas di bagian Protokol & Komunikasi Pimpinan Pemkab Sidoarjo, Aswin Reza Sumantri.

Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler