Pemkot Mojokerto memberikan perhatian terhadap ambrolnya tembok penahan jalan di ruas Jalan Brawijaya. Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro, kemarin, langsung meninjau lokasi terdampak dan memerintahkan perbaikan segera.
Keputusan ini diambil mengingat ambrolnya tembok penahan jalan di Lingkungan Kedungkwali, Kelurahan Miji, Kecamatan Kranggan, yang mengakibatkan rusaknya jalur pedestrian dengan kerusakan sekitar 3 meter dan kedalaman 1,6 meter. Kondisi tersebut potensial membahayakan pengguna jalan, sehingga perbaikan diperlukan dengan segera.
"Penting untuk segera ditangani, oleh karena itu, langsung kami tangani," ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPR Perakim) Kota Mojokerto, Muraji.
Perbaikan dilakukan secara permanen, mempertimbangkan fungsi tembok penahan jalan sebagai juga sebagai tanggul saluran air. Meskipun kebutuhannya relatif tidak besar, pos pemeliharaan saluran digunakan untuk perbaikan.
Muraji menjelaskan bahwa jebolnya tembok penahan jalan disebabkan oleh faktor usia bangunan dan bekas pohon besar yang telah lama ditebang di lokasi tersebut. Akar yang keropos dari pohon tersebut mengakibatkan rongga pada tanah dan berujung pada ambrolnya tembok penahan jalan.
Selain menangani ambrolnya tembok penahan jalan, Pj Wali Kota Mojokerto juga meninjau sumbatan pada aliran air di Dam Gunung Anyar, Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari. DPUPR Perakim telah menyiagakan 21 titik rumah pompa beserta operator sebagai upaya pencegahan banjir selama musim penghujan.
Pemkot Mojokerto juga mengimbau masyarakat untuk aktif melakukan antisipasi dengan mengadakan kerja bakti membersihkan saluran. "Pak Pj menginstruksikan camat dan lurah agar di lingkungan masing-masing diadakan giat rutin kerja bakti," tambah Muraji.