Surabaya, 10 Juli 2024 - Sebuah kejadian yang tidak biasa menghebohkan warga Surabaya ketika seorang anggota gangster diantar pulang oleh pihak berwenang dan disambut dengan siraman air comberan oleh ibunya sendiri. Insiden ini terjadi di sebuah kawasan permukiman padat di daerah Surabaya Timur, dan langsung menarik perhatian masyarakat setempat serta media.
Menurut laporan kepolisian, pemuda berusia 17 tahun tersebut telah terlibat dalam berbagai aksi kriminal bersama gengnya, mulai dari pencurian hingga perusakan fasilitas umum. Setelah beberapa kali lolos dari penangkapan, akhirnya pihak kepolisian berhasil meringkusnya dalam sebuah operasi pada malam sebelumnya.
Setelah proses penangkapan dan interogasi awal, pihak kepolisian memutuskan untuk mengantar remaja tersebut kembali ke rumahnya. Namun, yang terjadi selanjutnya di luar dugaan. Sang ibu, yang sudah kehabisan kesabaran dengan perilaku anaknya, menyambut kedatangan putranya dengan membawa seember air comberan.
"Saya sudah tidak tahu lagi harus bagaimana menghadapi anak saya. Dia sudah terlalu sering membuat masalah. Ini adalah upaya terakhir saya untuk memberinya pelajaran," ujar sang ibu yang tidak ingin disebutkan namanya kepada wartawan.
Warga sekitar yang menyaksikan kejadian ini memberikan berbagai tanggapan. Sebagian merasa prihatin melihat tindakan sang ibu yang dianggap berlebihan, sementara yang lain mendukung dan memahami keputusan tersebut sebagai bentuk frustrasi seorang ibu terhadap anaknya yang terus-menerus berbuat onar.
"Kami sering terganggu dengan kelakuan anak-anak muda yang bergabung dengan geng. Mereka merusak lingkungan dan membuat suasana tidak aman. Saya bisa mengerti mengapa ibu itu begitu marah," kata seorang tetangga.
Kepala Kepolisian Sektor setempat, AKBP Joko Santoso, mengungkapkan bahwa tindakan sang ibu adalah bentuk keputusasaan seorang orang tua yang sudah tidak tahu lagi cara lain untuk mendisiplinkan anaknya. "Kami akan tetap memantau situasi ini dan memberikan pendampingan kepada keluarga tersebut agar kejadian serupa tidak terulang," jelasnya.
Peristiwa ini menjadi sorotan di media sosial, memunculkan perdebatan tentang metode mendidik anak dan cara menangani remaja yang bermasalah. Banyak yang berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran bagi orang tua lain untuk lebih memperhatikan dan mendidik anak-anak mereka dengan cara yang lebih baik.
Sementara itu, pemuda tersebut akan tetap berada dalam pengawasan pihak berwenang dan akan menjalani proses hukum yang berlaku atas tindakan kriminal yang telah dilakukannya. Pihak kepolisian juga menghimbau masyarakat untuk lebih proaktif dalam melaporkan kegiatan-kegiatan mencurigakan yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan.
Kasus ini menyoroti tantangan yang dihadapi dalam mendidik anak di lingkungan yang keras serta pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam membentuk generasi muda yang lebih baik.