Sidoarjo, 30 Juli 2024 - Fenomena 'Manusia Silver' yang sering terlihat mengemis di jalanan kini hadir dengan gaya baru di Sidoarjo. Seorang 'Manusia Silver' bernama Budi (35) mencuri perhatian warga dan pengguna jalan dengan menyediakan barcode QRIS untuk menerima sumbangan. Inovasi ini mengundang berbagai reaksi dari masyarakat yang melihatnya sebagai cara modern dalam mengemis.
Budi, yang sehari-hari beroperasi di sekitar perempatan Jalan Ahmad Yani, Sidoarjo, mulai menggunakan barcode QRIS sejak sebulan lalu. "Saya melihat banyak orang sekarang jarang membawa uang tunai, tapi hampir semua punya smartphone. Jadi, saya pikir kenapa tidak mencoba menerima sumbangan secara digital," ujar Budi sambil menunjukkan kertas berlaminasi berisi barcode QRIS di dadanya.
Langkah Budi ini mendapat sambutan beragam dari masyarakat. Beberapa pengguna jalan merasa kagum dengan inovasi tersebut. "Ini cara yang pintar dan menunjukkan bahwa teknologi bisa digunakan dalam berbagai aspek kehidupan, bahkan untuk mengemis," kata Dita (29), seorang pengguna jalan yang mengaku sempat memberikan donasi kepada Budi melalui QRIS.
Namun, ada juga yang menilai bahwa penggunaan teknologi dalam mengemis ini bisa menimbulkan perdebatan mengenai etika dan moralitas. "Mengemis adalah persoalan sosial yang seharusnya diselesaikan dengan pemberdayaan dan bantuan sosial, bukan dengan modernisasi cara mengemis," ujar Bambang (45), seorang pekerja sosial di Sidoarjo.
Menurut Budi, sejak menggunakan barcode QRIS, pendapatannya meningkat cukup signifikan. "Dulu sehari saya bisa dapat sekitar Rp50.000, sekarang bisa sampai Rp150.000. Banyak yang merasa lebih mudah memberikan sumbangan secara digital," ungkapnya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo, Endang Wahyuni, mengatakan pihaknya akan meninjau lebih lanjut fenomena ini. "Kami mengapresiasi kreativitas warga dalam memanfaatkan teknologi. Namun, kami juga akan melakukan pendekatan dan pendataan untuk memastikan bahwa solusi yang diambil tetap berorientasi pada pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat," jelas Endang.
Fenomena 'Manusia Silver' dengan QRIS ini bukan hanya terjadi di Sidoarjo, tetapi juga mulai bermunculan di beberapa kota besar lainnya di Indonesia. Langkah ini menunjukkan bagaimana teknologi dan inovasi dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk cara-cara tradisional dalam mencari nafkah.
Dengan semakin banyaknya orang yang beralih ke pembayaran digital, penggunaan QRIS oleh 'Manusia Silver' mungkin menjadi tren baru dalam dunia mengemis. Namun, penting untuk tetap menjaga perspektif sosial dan mencari solusi yang lebih holistik untuk masalah kemiskinan dan pengangguran di Indonesia.