Cerita Tutur Bagaimana Wonokromo Surabaya Mendapatkan Namanya

 


Surabaya – Nama Wonokromo, salah satu kawasan tertua dan tersibuk di Surabaya, ternyata menyimpan kisah menarik yang berakar dari sejarah panjang dan legenda masyarakat setempat. Meski kini dikenal sebagai pusat transportasi dan perdagangan yang ramai, nama Wonokromo memiliki asal-usul yang tak lepas dari konteks budaya dan alam sekitar di masa lalu.

Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, nama "Wonokromo" berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa, yaitu "Wono" yang berarti hutan atau pepohonan, dan "Kromo" yang berarti ramai atau ramai dengan orang. Di masa lalu, kawasan Wonokromo merupakan hutan lebat yang menjadi tempat persinggahan para pedagang, petani, dan pelancong. Hutan ini terletak di tepi Sungai Brantas, yang dulu menjadi jalur perdagangan utama.

Diceritakan bahwa karena letaknya yang strategis dan sering dilalui banyak orang, hutan tersebut perlahan berubah menjadi pemukiman. Para pendatang yang menetap di sekitar kawasan ini mendirikan pasar kecil dan tempat istirahat untuk para pedagang yang datang dari luar kota. Seiring berjalannya waktu, pemukiman ini semakin berkembang dan mulai dikenal sebagai tempat yang ramai, sehingga diberi nama Wonokromo, yang berarti "hutan yang ramai."

Legenda lain juga menyebutkan bahwa Wonokromo dulunya merupakan tempat berlangsungnya kegiatan sosial dan keagamaan masyarakat setempat. Di area ini terdapat banyak pepohonan besar yang dianggap sakral, dan di bawah naungan pepohonan tersebut masyarakat sering mengadakan pertemuan, perayaan adat, dan kegiatan ritual. Karena seringnya aktivitas keramaian yang terjadi di hutan ini, nama Wonokromo pun melekat sebagai penanda tempat.

Seiring perkembangan zaman, Wonokromo bertransformasi dari sebuah kawasan yang dulu dipenuhi pepohonan dan tempat persinggahan, menjadi salah satu pusat urban yang sibuk di Surabaya. Meskipun jejak hutan itu kini telah hilang, nama Wonokromo tetap bertahan sebagai saksi bisu perubahan zaman di kota ini.

Saat ini, Wonokromo dikenal dengan Pasar Wonokromo, Stasiun Wonokromo, dan Terminal Joyoboyo, yang semuanya merupakan pusat kegiatan masyarakat. Namun, bagi mereka yang ingin menggali sejarah, nama ini adalah pengingat bahwa Surabaya tidak lepas dari cerita alam, budaya, dan dinamika sosial yang membentuknya sejak dulu.

Cerita tutur mengenai asal-usul Wonokromo menjadi bagian dari warisan budaya yang masih dihargai oleh masyarakat Surabaya, sekaligus mengingatkan bahwa setiap sudut kota ini menyimpan kisah sejarah yang menarik untuk dijelajahi.

Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler